TEKS ANEKDOT
Menurut saya, teks anekdot adalah sebuah cerita yang berisikan makna-makna sersembunyi yang ditujukan untuk menyindir seubah kaum tertentu. Teks anekdot ini bersifat menghibur karena terdapat lelucon di dalamnya. Isi teks anekdot yang banyak berisi sarkas inipun juga sangat menarik karena selalu ada makna tersiratnya. Makna tersirat dalam tkes tersebut membuat kita ingin untuk menyelidiki maksud teks, di situlah letak kemenarikannya.
Sedangkan pengetian yang sesungguhnya, teks anekdot merupakan teks cerita yang bertuujuan mengungkapkan kepedulian pada suatu fenomena.
Anekdot juga dijelaskan sebagai suatu kisah yang ditulis secara singkat dan lucu, serta memuat kritikan yang berisi pesan moral tentang sesuatu yang bersifat umum.
Ciri-ciri teks anekdot:
- Memiliki sifat humor/lucu, dan menyindir
- Bisa juga cerita fakta, atau cerita fiksi imajinasi
- Menceritakan tokoh, atau kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
- Terdapat tujuan pesan berupa kritikan
Struktur teks anekdot:
- Abstrak
bagian awal tkesa anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks
- Orientasi
bagian teks yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa yang terjadi
- Krisis
bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan
- Reaksi
bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang muncul di bagian krisis
- Koda
bagian akhir teks yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis
PELAJARAN MATEMATIKA
Suatu hari, di sebuah sekolah berlangsung pelajaran matematika.
Guru tersebut bertanya kepada murid-muridnya: Guru : “Seandainya sebuah pesawat dipiloti oleh seorang penyabu, dan mengangkut 250 anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 kaki dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?” Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!”
Semua penghuni kelas tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian pelajaran dilanjutkan.
Suatu hari, di sebuah sekolah berlangsung pelajaran matematika.
Guru tersebut bertanya kepada murid-muridnya: Guru : “Seandainya sebuah pesawat dipiloti oleh seorang penyabu, dan mengangkut 250 anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 kaki dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?” Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!”
Semua penghuni kelas tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian pelajaran dilanjutkan.
https://konkzmedia.blogspot.com/2012/11/cerita-lucu-pendek-bikin-ngakak.html- dengan sedikit perubahan.
Makna tersirat dari cerita di atas adalah jika misalkan 250 anggota DPR RI mengalami sebuah kecelakaan pesawat dan mereka tidak selamat, maka rakyat Indonesialah yang selamat karena sudah tiadanya DPR yang suka memeras uang rakyat.
ABSTRAK
Suatu hari, di sebuah sekolah berlangsung pelajaran matematika.
ORIENTASI
Guru tersebut bertanya kepada murid-muridnya:
KRISIS
Guru : “Seandainya sebuah pesawat dipiloti oleh seorang penyabu, dan mengangkut 250 anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 kaki dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?”
REAKSI
Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!”
KODA
Semua penghuni kelas tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian pelajaran dilanjutkan.
Frasa menurut artinya:
1. Frasa biasa
2. Frasa idiomatik
ANALISIS STRUKTUR TEKS ANEKDOT
PELAJARAN MATEMATIKA
Suatu hari, di sebuah sekolah berlangsung pelajaran matematika.
ORIENTASI
Guru tersebut bertanya kepada murid-muridnya:
KRISIS
Guru : “Seandainya sebuah pesawat dipiloti oleh seorang penyabu, dan mengangkut 250 anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 kaki dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?”
REAKSI
Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!”
KODA
Semua penghuni kelas tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian pelajaran dilanjutkan.
Frasa menurut artinya:
1. Frasa biasa
2. Frasa idiomatik
frasa dengan jumlah minimal dua kata dan mempunyai makna yang bukan sebenarnya.
contoh:
4. Turun tangan = ikut membantu
5. Lepas tangan = tidak bertanggung jawab
contoh:
1. Kambing hitam = orang yang dipersalahkan atas perbuatan yang tidak ia lakukan
- Karena lugu dan polos, Rindu sering dijadikan kambing hitamoleh teman-temannya di sekolah.
2. Meja hijau = pengadilan
- Walaupun menutupi kejahatannya selama berbulan-bulan, kini orang itu tetap harus mempertanggungjawabkannya di meja hijau.
3. Jiwa besar = sabar
- Sikap ibu yang selalu berjiwa besar atas segala masalah menjadi tauladan bagi semua anak-anaknya.
4. Turun tangan = ikut membantu
- Ayah dan ibu selalu turun tangandalam setiap kegiatan yang diadakan di kampung.
5. Lepas tangan = tidak bertanggung jawab
- Ayah selalu mengajarkan untuk tidak pernah lepas tanganatas segala perbuatan yang kita lakukan.
6. Tutup usia = meninggal dunia
- Semenjak nenek tutup usia, hubungan putra-putri beliau justru semakin memburuk.
7. Lupa diri = tidak sadar
- Pendidikan yang tinggi justru membuat pejabat itu lupa diri.
8. Muka dua = berbohong
- Jangan sampai tertipu dengan sikap manis perempuan itu, dia itu sebenarnya bermuka dua.
9. Besar kepala = sombong
- Jangan jadi anak yang besar kepala jika tidak ingin dijauhi oleh teman-teman.
10. Jago merah = api kebakaran
- Ijat sangat sedih karena rumahnya habis dilalap si jago merah.
https://www.google.co.id/amp/s/dosenbahasa.com/frasa-idiomatik-dan-contohnya/amp
Majas sindiran:
1. Ironi (halus)
untuk mengungkapkan sindiran halus yakni dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sesungguhnya
contoh:
2. Sarkasme (kasar)
untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide/maksud/rencana.
contoh:
4. Satire (dengan ungkapan)
untuk mengungkapkan sindiran halus yakni dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sesungguhnya
contoh:
- Wah, kamu benar-benar orang yang bersih dan rapi, kamarmu lebih mirip seperti kapal pecah.
- Tutur bahasanya sangat sopan, seperti orang yang tidak pernah mengecap dunia pendidikan.
- Kau benar-benar siswa teladan. Tak ada satupun tugas sekolah yang kau kerjakan.
- Kau sangat cocok menjadi dokter, tulisanmu benar-benar tak bisa dibaca sama sekali.
- Selera fashionmu bagus sekali. Seluruh pakaian yang kau miliki adalah baju yang sudah ketinggalan zaman.
- Otakmu pintar sekali untuk ukuran siswa SMA, soal matematika anak SD saja kau tak bisa mengerjakan.
- Kau orang yang terlalu jujur, hingga kau tak sadar kata-katamu sudah menyakiti hatinya.
- Kerjamu cepat sekali. Pekerjaan yang seharusnya kau serahkan kemarin tapi sampai hari ini belum selesai juga.
- Kau santun sekali pada orang tuamu. Tanpa rasa bersalah kau selalu berteriak saat berbicara dengan mereka.
- Makanan ini enak sekali, persis seperti makanan untuk pasien rumah sakit, hambar
2. Sarkasme (kasar)
mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata-kata yang kasar dan keras.
contoh:
- Dasar pemalas! Pantas saja setiap hari ibumu marah-marah, tak ada satupun pekerjaan rumah yang kau kerjakan. Yang kau tau hanyalah bermain dan menonton televisi.
- Dasar bodoh! Harus berapa kali menjelaskan cara pengerjaan yang sangat mudah ini kepadamu.
- Dasar sok tau! Gara-gara kecerobohan dan sifat sok taumu itu, hampir saja kita semua tersesat di dalam hutan rimba ini.
- Tidak usah belagu! Jangan bersikap seolah kau yang paling hebat seantero negeri ini hanya karena nilai 100-mu itu, di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih pintar darimu.
- Kau tidak bisa membaca, ya? Sudah jelas ada peringatan lantai licin, kau masih saja berlari.
- Kemana perginya tenagamu? Galon yang ringan ini saja tak bisa kau angkat.
- Dasar pikun! Baru lima menit yang lalu aku menunjukkan caranya padamu, sekarang kau sudah lupa.
untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide/maksud/rencana.
contoh:
- Kau benar-benar kejam dan tak punya hati nurani. Teganya kau menendang anak kucing yang lemah itu hanya karena dia mendekat untuk meminta makan.
- Berhentilah bersikap sombong, apa kau tak sadar bahwa hampir seluruh warga kampung membencimu, karena cara bicaramu yang terlalu sombong ini.
- Kau memang tak punya rasa malu. Setelah kemarin kau mencaci makinya di depan orang banyak dengan kata-kata yang sangat kasar, sekarang bisa-bisanya kau bersikap sok manis lagi padanya.
- Sudahlah, jangan kau teruskan gengsimu itu. Nanti kau sendiri yang susah karena kehabisan uang.
- Jika aku jadi dirimu, aku sudah lama meninggalkannya. Ucapan dan perlakuan kasarnya benar-benar tidak bisa dimaafkan.
- Sikapmu tadi sungguh tidak sopan, kau tak pantas bersikap seperti itu kepadanya.
- Jangan terlalu keras kepala, sekali-kali ikutilah nasehat orang yang lebih tua darimu.
4. Satire (dengan ungkapan)
mengungkapkan sindiran dengan kasar dan keras, namun yang membedakan adalah majas satire ini menggunakan kata-kata ungkapan dalam menyatakan sindiran.
contoh:
- Apa saat ini harga gula terlalu mahal? Kopi ini benar-benar tak ada rasa manis sama sekali.
- Percuma saja aku memiliki adik yang bertubuh besar, bahkan untuk mengangkat pot bunga ini saja kau tak bisa diharapkan.
- Aku tak menyangka kau memiliki kepribadian seburuk itu. Dia sudah begitu baik dan peduli padamu tapi kau malah menganggap dirinya sebagai pengganggu dalam hidupmu.
- Apa ibumu tak pernah memberikanmu makanan yang enak? Kau rakus sekali saat acara makan bersama komunitas kita kemarin.
- Telingamu sudah tak berfungsi dengan benar lagi ya, puluhan kali kami memanggilmu sejak dari gerbang sekolah tadi.
- Kau tak punya hati nurani sebagai anak, ya. Bisa-bisanya kau menghina orang tuamu di depan teman-temanmu.
- Apa dia tak tau terima kasih? Sudah kubantu tapi dia malah memfitnahku di depan orang lain.
sumber: https://dosenbahasa.com/macam-macam-majas-sindiran